PPDB Papua Barat Daya 2024
Monitoring Penerimaan Peserta Didik Baru SD, Anggota MRPBD Selly Kareth Prihatin Casis OAP Minim
Anggota Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD), Kelompok Kerja (Pokja) Perempuan Selly Kareth mengunjungi SD Negeri 36 Kota Sorong.
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Anggota Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD), Kelompok Kerja (Pokja) Perempuan Selly Kareth mengunjungi SD Negeri 36 Kota Sorong, Kamis (20/6/2024).
Agenda kunjungan dalam rangka meninjau penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.
Pada kesempatan itu, Selly Kareth berdiskusi dengan Kepala SDN 36 beserta ketua panitia PPDB.
Baca juga: Pemkab Maybrat Gelar Diseminasi dan Publikasi SSH, Pj Bupati: Pendidikan Kunci Membangun SDM
Baca juga: Dorong Perbaikan Pendidikan di Maybrat, Pj Bupati Bernhard Rapat dengan Seluruh Kepsek
Informasi yang diperoleh, pihak sekolah menyiapkan kuota 115 siswa untuk Orang Asli Papua (OAP).
“Dari kuota tersebut, calon siswa (casis) OAP yang akan diterima cuma ada 11 orang,” kata Selly Kareth dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/6/2024).
Baca juga: Anggota MRPBD Kunjungi Maybrat, Pj Sekda Fertaa: Monitoring Perda Teoafani dan Perlindungan OAP
Baca juga: Kisah Marsela, Gadis Mawabuan Tambrauw Dirikan Bimbel, Dedikasi Memajukan Pendidikan di Pedalaman
Ia pun prihatin mencermati kondisi masih minimnya anak-anak OAP yang bersekolah.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi, satu di antaranya masalah ekonomi.
Biaya iuran sekolah per bulan memang relatif murah, namun buku-buku sebagai bahan ajar relatif mahal.
“Ini yang menjadi pertimbangan orang tua menyekolahkan anak-anaknya,” ujar Selly Kareth.
Baca juga: UT Sorong dan Kanwil Kemenkumham Papua Barat Teken Kerja Sama Permudah Akses Pendidikan Tinggi
Baca juga: Harkitnas 2024, Direktur UT Sorong Ingatkan soal Pemerataan Akses Pendidikan
Ia berharap alokasi Dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk pendidikan dapat meringankan biaya pendidikan bagi anak-anak OAP.
Dalam kunjungan itu, Selly Kareth mengapresiasi pihak sekolah yang terus berdedikasi bagi kemajuan bangsa.

Perempuan asal Kabupaten Maybrat tersebut menegaskan, pendidikan merupakan senjata paling ampuh mengubah dunia.
Kemajuan bidang pendidikan bukan hanya menjadi tugas guru namun juga tugas bersama, baik guru, orang tua, dan seluruh masyarakat.
Baca juga: Pemprov Papua Barat Daya Komitmen Tingkatkan Pendidikan dan Hak Guru-guru di Wilayah 3T
Baca juga: Hardiknas 2024, Gerakan Merdeka Belajar jadi Harapan Kemajuan Pendidikan Indonesia
Oleh karena itu, diharapkan setiap sekolah baik negri maupun swasta, khususnya di Papua Barat Daya wajib memperhatikan anak-anak OAP.
“Semoga kehadiran Provinsi Papua Barat Daya dapat menjadikan kualitas pendidikan makin membaik,” kata Selly Kareth. (*/tribunsorong.com)
48 Siswa Kelas IX SMPN 9 Tambrauw Lulus, Sekolah Gelar Ibadah Syukuran Penamatan dan Pelepasan |
![]() |
---|
35 Calon Peserta Didik Baru Mendaftar ke Sekolah Berpola Asrama Tambrauw |
![]() |
---|
Pastor Paroki Santo Benediktus Fef Berkati Gedung Sekolah Berpola Asrama Tambrauw |
![]() |
---|
Lantik Kepsek dan Pengawas Sekolah di Sorsel, Bupati Samsudin Anggiluli Bicara Pemerataan Pendidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.