Nenek di Sorong jadi Korban Rudapaksa

Nenek-nenek di Kota Sorong Jadi Koban Rudapaksa, Anggota DPD RI: Perbuatan Pelaku Biadab

Ia berujar, perbuatan pelaku sudah lewat batas kemanusiaan sehingga tak boleh ditolerir.

Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
tribunsorong.com/safwan ashari
Anggota DPD Sanusi Rahaningmas. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Anggota DPD RI M Sanusi Rahaningmas mengecam kasus asusila yang dialami seorang nenek (64) di Kompleks Kokoda, Kilometer 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

"Saya minta agar pemerintah daerah dan kepolisian harus segera bekerja ekstra agar para pelaku ditangkap agar dibina," ujarnya kepada TribunSorong.com, Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Kisah Pilu Nenek Asal Jawa Timur, Korban Rudapaksa di Sorong, 2 Kali Jadi Target Pencurian

Ia berujar, perbuatan pelaku sudah lewat batas kemanusiaan sehingga tak boleh ditolerir.

Pelaku sejak awal ingin mencuri namun malah berbuat asusila bahkan menganiaya korban.

"Perbuatan pelaku yang paling biadab serta melewati batas kemanusiaan sehingga harus dihukum berat," katanya.

Baca juga: Kronologi Kasus Rudapaksa Nenek di Sorong, Wajah Korban Memar hingga Darah di Objek Vital

Ia berharap, persoalan ini tidak boleh dibiarkan, jajaran Polresta Sorong Kota harus segera menangkap pelaku agar diadili.

Sebelumnya diberitakan, jajaran Polresta Sorong Kota mengungkap kronologi kasus rudapaksa seorang nenek (64) di Kokoda Kilometer 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Kabag Ops Polresta Sorong Kota Kompol Indra Gunawan menjelaskan, pihaknya telah meminta keterangan sementara dari dua saksi terkait kasus rudapaksa nenek.

"Seorang saksi mengaku rumahnya sempat dimasuki sekawanan pencuri yang juga pelaku rudapaksa nenek sekira pukul 03.30 WIT," ujar Indra kepada TribunSorong.com, Sabtu (13/4/2024).

Baca juga: Kasus Cabul dan Rudapaksa Anak di Bawah Umur Meningkat, Polisi Sebut Sorong Daerah Rawan

Saksi mengaku, saat para kawanan pencuri masuk di rumahnya ia pun mengetahui hal itu sehingga pelaku kemudian kabur.

"Sekira pukul 04.00 WIT, saksi tersebut juga mendengar keributan dan suara menangis namun tidak berani mengecek," katanya.

Baca juga: Tren Rudapaksa dan Eksploitasi Anak Tinggi, Pemkot Sorong Dorong Perda Anak

Hingga pukul 10.00 WIT, seorang saksi lain berjalan melintas di depan kontrakan sang nenek.

Melihat pintu tak terkunci, saksi kemudian berinisiatif masuk dan mengecek kondisi si nenek 64 tahun itu.

"Saat itu saksi melihat korban sudah tidak mengenakan busana (telanjang) di dalam kamar kontrakannya," ungkapnya.

Tak butuh waktu lama, saksi menghampiri korban dan bertanya terkait apa yang tengah di alami si korban asusila tersebut.

"Korban mengaku uangnya dicuri, sehingga saksi langsung memanggil warga sekitar agar melaporkan hal itu ke polisi," jelasnya.

Sekitar pukul 10.40 WIT, anggota Jaga Pos Pam Sorong City tiba di rumah korban dan langsung membawa ke RSUD Sele Be Solu.

Baca juga: Kondisi Nenek Korban Rudapaksa Belum Bisa Bicara, Polisi Akan Upaya Pemulihan Psikologis

Setibanya di RSUD Sele Be Solu, korban langsung mendapatkan pertolongan awal dari pihak petugas medis di Ruang IGD.

"Hasil visum luar ditemukan ada memar pada wajah, dada kiri, kedua paha dan darah di objek vital korban," ucapnya.

Hingga kini, pihaknya masih melakukan pengembangan lebih lanjut terkait kasus rudapaksa nenek di Kokoda Kota Sorong. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved