Kesehatan
BKKBN Beri Pendampingan kepada TPK Kota Sorong, Tingkatkan Kualitas Keluarga untuk Generasi Sehat
Dia berharap, kegiatan ini memberikan manfaat kepada seluruh peserta agar bisa menjamin kesehatan anak mulai dari kandungan.
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Papua Barat menggelar kegiatan orientasi pendampingan kepada tim pendamping keluarga (TPK) di Kota Sorong Papua Barat Daya, Selasa (22/10/2024).
Baca juga: Cegah Stunting, BKKBN Papua Barat Imbau Para Ibu Rutin Bawa Balita ke Posyandu
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Bina Pergerakan Lini Lapangan BKKBN, Pintauli Romangasi Siregar didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat Philmona Maria Yarollo.
Romangasi Siregar menjelaskan, orientasi pendampingan TPK bertujuan meningkatkan pelayanan dan pengukuran kepada 150 calon pengantin (CATIN), pasangan usia subur (PUS), dan calon pasangan usia pubur (CaPUS).
Baca juga: BKKBN Papua Barat Komitmen Cegah Stunting Melalui Program KB Berkualitas
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung program peningkatan kualitas keluarga, terutama dalam mempersiapkan generasi sehat dan sejahtera melalui pendampingan berkualitas.
"Ini tugas berat bagaimana mendampingi keluarga agar sehat dan membuat keturunan dari keluarga jadi luar biasa," katanya.
Ia bilang, bahwa pendampingan ini sangat penting agar TPK bisa mengedukasi CATIN, PUS dan CaPUS lebih nantinya bisa melahirkan keturunan kuat.
Baca juga: Sukseskan Program Cegah Stunting, BKKBN-Tribun Network Gaungkan Kampanye Cukup DuaTelur
Ditegakkan, bahwa pihaknya tidak pernah melarang remaja untuk menikah tetapi hanya memberikan pemahaman tentang usia perkawinan dan usia mengandung harus tepat.
"Tujuannya agar generasi atau anak yang lahir nanti itu sehat karena dia bertumbuh dalam kondisi stabil dengan usia ibu yang matang," jelasnya.
Baca juga: Tingkatkan Skill Pasang Alat Kontrasepsi, BKKBN Papua Barat Gelar Pelatihan bagi Bidan dan Dokter
Romangasi Siregar menjelaskan, usia idel menikah yakni di atas 20 tahun, karena dari sisi kesehatan sudah memadai.
Dia berharap, kegiatan ini memberikan manfaat kepada seluruh peserta agar bisa menjamin kesehatan anak mulai dari kandungan.
"Usia di atas 20 tahun akan melahirkan anak dengan kondisi sempurna sebab usia ibunya sudah sangat matang untuk melahirkan," ungkapnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Sorong mengatakan, kegiatan ini penting agar CATIN, PUS dan CaPUS lebih mempersiapkan diri sebelum memutuskan menikah.
Baca juga: Banyak Ibu Hamil di Papua Barat Daya Kekurangan Darah, BKKBN: Wajib Rutin Periksa
Persiapan diri itu artinya, menjaga dan mengatur usia nikah serta menjaga kesehatan kehamilan sehingga saat melahirkan anak tumbuh sehat.
"Jadi antusias masyarakat cukup tinggi sehingga kami akan buat kegiatan ini secara berjenjang supaya bisa berikan pemahaman," ucap dia.
Baca juga: Kejar Penurunan Stunting, BKKBN Papua Barat Buka 21 Formasi PPPK di Tahun 2023
Sambungnya, kegiatan ini juga sebagai langkah untuk mencegah dan menekan angka stunting di Kota Sorong Papua Barat Daya.
Prakiraan Cuaca 23 Oktober 2024, Kota Sorong Papua Barat Daya Berkabut dan Berawan Tebal |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Sorong Tegaskan Penertiban PKL Taman DEO Sesuai Prosedur, Satpol PP Gelar 2 Kali Rapat |
![]() |
---|
3 Jam Pedemo Berorasi di Halaman Kantor Wali Kota, Asisten I Setda Kota Sorong Temui Massa |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Sorong Respons Aksi PKL, Bernhard Rondonuwu: Berjualan Harus pada Tempat Peruntukan |
![]() |
---|
Pedagang Kaki Lima Ungkap Alasan Demo Damai di Kantor Wali Kota Sorong Papua Barat Daya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.