Cerita Dwi Sahputra Pemenang Maskot Pilkada Papua Barat Daya, Awalnya Hanya Iseng

Alasan dirinya memakai Tifa sebagai Maskot Pilkada 2024 adalah hasil pantauannya setiap kegiatan yang lebih cenderung ke hewan.

"Seperti burung Cenderawasih, Nuri dan lainya, sehingga saya berfikir kenapa tidak memamkai Tifa," ujarnya.

Dia bilang, padahal Tifa identik dengan kearifan lokal Papua dan sering digunakan sehingga dirinya memutuskan membuat Maskot Tifa.

Baca juga: KPU Papua Barat Daya Rakor soal Anggaran Pilkada Serentak 2024, Pastikan Keuangan Tepat Sasaran

Sesepuh jaman dulu setiap acara besar sering menggunakan Tifa memanggil orang berkumpul sebelum adanya handphone alat berkomunikasi.

"Orang-orang yang membawa Tifa mereka ke tengah jalan atau di lapangan dengan memukul Tifa agar orang mendengar dan berkumpul, dan kenapa kok kita enggak apresiasi Tifa ini di acara maskot sekelas dan sebesar Pilkada 2024 di Papua Barat Daya ini," ujarnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada KPU Papua Barat Daya karena baru pertama kali mengikuti sayembara.

"Terima kasih ke KPU Papua Barat Daya dan dewan juri yang sudah memberikan kesempatan kepada saya," katanya.

Baca juga: KPU Papua Barat Daya Gelar Bimbingan Teknis Terkait Calon Perseorangan 2024

Dia menambahkan, hadiah juara satu yang dimenangkannya itu akan di kasih kepada istri tercinta.

"Kebetulan anak saya juga baru daftar sekolah dan untuk tambah-tambah biaya sekolah," ucapnya.

Baca juga: Sejumlah Pejabat Eselon II di Papua Barat Daya Maju Pilkada 2024, Wajib Serahkan 3 Surat ke KPU

Lanjutnya, hadiah Maskot juara satu totalnya Rp20 juta, juara dua Rp2,5 juta dan juara tiga Rp2 juta. (tribunsorong.com/aldy tamnge)