Sumber Daya Alam Papua Barat Daya

Hutan dan Laut Papua Barat Daya Menjanjikan, Gubernur Ingatkan Hak Masyarakat Adat

Investasi harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Jariyanto
DOK. KONSERVASI INDONESIA
HUTAN BELANTARA - Foto udara hamparan hutan di Kampung Klaogin, Distrik Seremuk, Sorong Selatan, Papua Barat Daya. Gubernur Elisa Kambu menyerukan dialog terbuka antarelemen masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) dan Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD) membahas masa depan pengelolaan hutan dan laut di Tanah Papua. 

Diskusi menghadirkan tiga narasumber, Akhyar Hananto dari Founder Good News Indonesia dan jurnalis Mongabay Indonesia, Safwan Ashari jurnalis TribunSorong sekaligus perwakilan AJI Jayapura, serta  Koordinator Program VCA Tanah Papua dari WWF Papua Zacharias A Inaury.

20250723_diskusi iklim di gedung lambert jitmau kota sorong
DISKUSI IKLIM - Para jurnalis foto bersama usai mengikuti diskusi tematik “Aksi Iklim Berkeadilan di Tanah Papua”. Kegiatan berlangsung di Gedung L. Jitmau, kompleks kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (21/7/2025).

Akhyar menyoroti pentingnya pemanfaatan media sosial dan teknologi untuk menyampaikan informasi perubahan iklim secara kreatif. 

Menurutnya, publik lebih banyak mengonsumsi konten hiburan ketimbang informasi edukatif.

“Banyak masyarakat menghabiskan waktu berjam-jam menonton hiburan. Padahal teknologi bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi positif soal lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: Sadar Iklim dari Rumah: Klara Foundation Ajak Warga Sorong Kelola Sampah Plastik

Safwan menekankan peran jurnalisme sebagai alat advokasi untuk mendorong lahirnya kebijakan publik yang berpihak pada pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

“Data dan fakta dari masyarakat adat serta komunitas sangat penting bagi jurnalis. Informasi tersebut dapat menjadi alat advokasi untuk memengaruhi kebijakan,” katanya.

Baca juga: Disporaparekraf Papua Barat Daya Sosialisasikan Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Parawisata

Zacharias dari WWF Papua menjelaskan, selama lima tahun pelaksanaan Program VCA di Tanah Papua, jurnalis dan media sosial berperan penting dalam menyebarluaskan praktik baik aksi iklim yang berkeadilan.

“Kami juga membina komunitas dan pemuda adat dalam mengelola media sosial sebagai sarana berbagi pengetahuan lokal melalui jurnalisme warga,” ucapnya. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved